BRANDMATE : Mengubah Just Friends Menjadi Soulmates

Penulis                 : Amalia E. Maulana, Ph.D

Penerbit                : ETNOMARK Consulting

ISBN                    : 978-602-19817-0-2

Harga                   : Rp 65.000,-

ImageUntuk sebuah buku non fiksi yang membahas salah satu konsep penting dalam pemasaran yaitu brand, judul buku ini sangat menarik. Saat mengetikkan kata “brandmate” di mesin pencari maya, Google, maka ada 27.300 hasil yang dianggap berhubungan dengan “brandmate”. Namun tidak ada defenisi tentang “brandmate” yang terdeteksi oleh Google. Artinya kata “brandmate” sebagai sebuah konsep hingga saat ini relatif masih merupakan hal baru atau dapat dikatakan masih orisinil.

Buku ini merupakan kumpulan artikel penulis tentang konsep branding yang pernah dimuat di berbagai media massa nasional baik cetak maupun digital. Artikel-artikel yang berjumlah 24 topik tersebut dikelompokkan dalam 7 bab yang membahas tentang : Brand Transformation, Building a Strong Brand, Brand adalah Janji, Customer Pain Point, Customer Value Management, Brand Audit, dan I-Brand: The CEO of Me Inc. Salah satu keunggulan buku ini dibandingkan dengan buku-buku lain yang mengusung konsep kumpulan tulisan adalah pada setiap awal bab penulis memberi penjelasan secara konseptual sehingga pembaca mendapat gambaran utuh sebelum membaca artikel-artikel dalam setiap babnya. Strategi deduktif ini berhasil mereduksi kelemahan utama buku berkonsep kumpulan tulisan yang seringkali masih terkesan lepas dan tidak punya benang merah.  Kelemahan ini adalah sebagai konsekuensi logis dari perbedaan konteks dan waktu penulisan masing-masing artikel.Pembahasan dengan gaya bahasa yang renyah dan populer serta diperkaya dengan contoh-contoh kasus yang sebagian besar merupakan kasus asli Indonesia membuat buku ini mudah dicerna sekalipun oleh orang yang awam tentang marketing.

Banyak pembelajaran tentang branding yang dapat diperoleh dengan membaca buku ini. Penulis menekankan bahwa branding bukan semata tentang iklan, logo, slogan atau event yang cenderung fokus pada kegiatan external branding. Pemilik brand acapkali melupakan kegiatan internal branding yang juga sangat penting untuk menjamin seluruh jajaran dalam perusahaan ikut serta pada proses branding. Pada 3 bab awal penulis membahas esensi tentang brand. Bab 1 secara detil penulis membahas hal ini mulai dari bagaimana mentransformasi sebuah brand menjadi “teman sejati” bagi konsumennya. Dengan menjadikan brand sebagai “teman sejati” maka konsumen otomatis akan menjadi barikade yang membela brand saat mengalami krisis. Bab 2 membahas mengenai bagaimana membangun brand yang kuat dengan memiliki 3 karakter utama yaitu : relevance, consistency, dan distinctive. Pada bab 3 penulis mengingatkan bahwa brand merupakan kumpulan benefit yang dijanjikan oleh perusahaan kepada konsumennya. Janji yang ditepati mempererat hubungan di antara brand dengan konsumennya, sebaliknya janji yang tidak ditepati akan melemahkan ikatan di antara brand dengan konsumennya.

Pada 2 bab selanjutnya penulis membahas tentang peranan konsumen dalam membangun brand. Bab 4 membahas tentang pentingnya mengidentifikasi “customer pain points” yaitu titik-titik dimana konsumen mengalami kejengkelan saat menggunakan sebuah produk. Temuan ini dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan pada tahap awal inovasi produk, sehingga perusahaan dapat memberikan solusi terhadap masalah konsumennya terkait penggunaan produk. Pada Bab 5 dibahas tentang customer value management. Pengelolaan customer value ini menjadi sangat penting karena acapkali perusahaan terlalu bersemangat memberikan benefit produk tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah benefit tersebut benar dibutuhkan oleh konsumen.

Pada 2 bab terakhir penulis mengangkat topik yang tidak kalah menarik. Bab 6 membahas tentang brand audit. Brand audit merupakan kegiatan evaluasi untuk mengetahui dimana posisi sebuah brand berada sehingga dapat dirancang sebuah rencana branding dan pemasaran yang efektif dan efesien. Bab 7 sebagai bab penutup membahas tentang I-brand.Topik ini lebih mengacu kepada pengelolaan dan pengembangan diri secara personal. Individu merupakan sebuah brand. Banyak orang yang melupakan bahwa dirinya juga adalah sebuah brand yang perlu dibangun, dibina dan dikembangkan.

Secara keseluruhan buku ini sangat direkomendasikan terutama untuk pengelola brand dan kegiatan pemasaran di perusahaannya. Kekayaan konsep dan contoh kasus yang sangat membumi dalam buku ini dapat memberikan wawasan yang luas dan lengkap serta panduan bagaimana mewujudkan sebuah brand dengan ekuitas yang kuat yang tentu berujung kepada profitabilitas yang memuaskan bagi semua pemangku kepentingan.

Selamat membaca!

Tinggalkan komentar